Rabu, 27 Juli 2011
Gara-Gara Terbawa Emosi
Pernah nggak merasa sangat kesal hingga seperti ingin “meledak”? Emosi seperti itu, ternyata sangat berbahaya lho, bila dituruti. Jika kemarahan nggak dikontrol, hal kecil pun bisa menyulut perbuatan kasar, bahkan tindakan kriminal. Kalau sudah demikian, yang tertinggal hanyalah penyesalan. Seperti kasus yang dilakukan remaja berikut ini.
Kasus#1: Nggak cuma seleb aja lho, yang pernah melakukan tindakan pengerusakan terhadap kamera wartawan. Karena nggak mampu menahan emosi, seorang siswa di Ponorogo juga melakukan tindakan serupa. Hal ini berawal dari razia yang dilakukan petugas terhadap para siswa yang bolos. Aksi ini diliput oleh media, termasuk kontributor televisi. Saat melihat kamera yang mengambil gambar ke arahnya, salah seorang murid langsung emosi. Tanpa pikir panjang ia menyerang si cameraman hingga kamera video-nya rusak. Karena tindakan gegabahnya tersebut, Si murid jadi terkena makin banyak masalah. Ck..ck..ck..
Kasus#2: Walaupun merasa benar, bertindak berdasarkan emosi tetap aja salah. Ini terbukti dari pengalaman gadis 15 tahun asal Amerika. Ia marah saat mengetahui ibunya sedang berjudi di sebuah tempat perjudian. Dengan nekad, si cewek mengendarai van milik si Ibu dan sengaja menabrakannya ke gedung perjudian. Dikabarkan, cewek tersebut dan beberapa pengunjung mengalami cedera, sementara mobil dan gedung mengalami kerusakan. Ia pun diperkarakan atas perbuatan menyetir ugal-ugalan dan tanpa SIM, serta sengaja melakukan tindakan yang membahayakan. Untung aja nggak sampai ada nyawa melayang.
Kasus#3: Sekelompok remaja memukuli dua pria tua berusia 51 dan 73 tahun karena merasa kesal. Sadis banget, ya? Masalahnya, sepele banget. Cuma gara-gara 7 orang cowok yang lagi berkumpul di dekat perumahan, dimarahi seorang kakek karena dianggap menyampah. Si kakek dan temannya, kemudian meminta mereka untuk memberesi sampah tersebut. Nggak terima mendapat teguran, para cowok langsung mengajak berantem kedua pria tersebut. Ujung-ujungnya, kedua pria tua itu pun babak belur dikeroyok. Aksi brutal tersebut akhirnya dilerai kepolisian, dan para remaja pelaku penyerangan diamankan.
Kasus#1: Nggak cuma seleb aja lho, yang pernah melakukan tindakan pengerusakan terhadap kamera wartawan. Karena nggak mampu menahan emosi, seorang siswa di Ponorogo juga melakukan tindakan serupa. Hal ini berawal dari razia yang dilakukan petugas terhadap para siswa yang bolos. Aksi ini diliput oleh media, termasuk kontributor televisi. Saat melihat kamera yang mengambil gambar ke arahnya, salah seorang murid langsung emosi. Tanpa pikir panjang ia menyerang si cameraman hingga kamera video-nya rusak. Karena tindakan gegabahnya tersebut, Si murid jadi terkena makin banyak masalah. Ck..ck..ck..
Kasus#2: Walaupun merasa benar, bertindak berdasarkan emosi tetap aja salah. Ini terbukti dari pengalaman gadis 15 tahun asal Amerika. Ia marah saat mengetahui ibunya sedang berjudi di sebuah tempat perjudian. Dengan nekad, si cewek mengendarai van milik si Ibu dan sengaja menabrakannya ke gedung perjudian. Dikabarkan, cewek tersebut dan beberapa pengunjung mengalami cedera, sementara mobil dan gedung mengalami kerusakan. Ia pun diperkarakan atas perbuatan menyetir ugal-ugalan dan tanpa SIM, serta sengaja melakukan tindakan yang membahayakan. Untung aja nggak sampai ada nyawa melayang.
Kasus#3: Sekelompok remaja memukuli dua pria tua berusia 51 dan 73 tahun karena merasa kesal. Sadis banget, ya? Masalahnya, sepele banget. Cuma gara-gara 7 orang cowok yang lagi berkumpul di dekat perumahan, dimarahi seorang kakek karena dianggap menyampah. Si kakek dan temannya, kemudian meminta mereka untuk memberesi sampah tersebut. Nggak terima mendapat teguran, para cowok langsung mengajak berantem kedua pria tersebut. Ujung-ujungnya, kedua pria tua itu pun babak belur dikeroyok. Aksi brutal tersebut akhirnya dilerai kepolisian, dan para remaja pelaku penyerangan diamankan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
0 komentar:
Posting Komentar