Rabu, 27 Juli 2011
Dosa Sama Guru
Dosa Sama Guru
Masih dalam rangka memperingati Hari Guru yang jatuh tiap tanggal 25 November, kita merenung sejenak yuk. Siapa tahu ada banyak sikap kita (baik disengaja ataupun tidak) menyakiti perasaan guru kita. Uh-oh, apa saja ya?
- Kasih julukan atau mengganti nama asli Bapak atau Ibu Guru. Misalnya, biar gampang mengingat, kita menamai Ibu Guru yang super langsing dengan sebutan Ibu Gepeng, lain-lain.
- Bergosip tentang mereka. Mulai dari gosip percintaan seperti ibu guru ini naksir bapak guru itu, sampai menyangka mereka melakukan korupsi. Duh, parah juga, ya!
- Nggak peduli alias cuek sama mereka. Nggak mendengarkan penjelasan mereka atau berisik sendiri di kelas, termasuk dalam dosa ini, lho. Padahal, tujuan kita ke sekolah salah satunya untuk menyimak hal-hal yang diterangkan mereka.
- Menyoraki guru-guru. Hal ini biasanya terjadi di dalam kelas, tepatnya ketika kita dan teman-teman menemukan kesalahan mereka. Misalnya, saat mereka salah menyebut kata atau mengumumkan jadwal ulangan. Karena nggak siap dan nggak terima, kita dan teman-teman langsung kompak menyuarakan “huuuu…”
- Nggak mau menurut. Eits, siapa yang suka menawar deadline tugas yang ditetapkan oleh bapak dan ibu guru? Bagi kita, ini mungkin adalah bentuk negosiasi. Tapi kalau ditelusuri lagi, tindakan kita sebenarnya mengarah ke melawan, lho.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
0 komentar:
Posting Komentar